Membangun Ketahanan Informasi Daerah (1)

Kegiatan KIM BIJAK dalam seminar Membangun Ketahanan Informasi Daerah.

LCCK Tingkat BAKORWIL (2)

Peserta Lomba Cerdik Cermat Komutikatif Tingkat BAKORWIL bertujuan untuk meningkatkan peran KIM dalam proses pembangunan di wilayah kelurahan maupun pedesaan dengan penguasaan IT bagi anggotanya.

PERTURA (3)

Menggali budaya melalui ajang Pertunjukan Rakyat (PERTURA) Tingkat Jawa Timur.

OTONOMI AWARD 2016 (4)

Penghargaan Otonomi Award Kota Malang Tahun 2016 menuju Kota yang Ramah dan Bermartabat.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 74 (5)

Rangkaian Kegiatan Dalam Memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke 74

Tampilkan postingan dengan label Lingkungan hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lingkungan hidup. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 September 2023

Kunjungan dari W4C (Waste4Change) Jakarta

Dengan semakin baiknya pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di TPS3R Basama memberikan dampak yang menguntungkan pula bagi TPS3R Basama terutama pada pemahaman masyarakat arti pentingnya keberadaan TPS3R Basama dalam mengurangi sampah rumah tangga yang dibuang ketempat akhir yaitu TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Supit Urang.Serta meningkatnya kunjungan dari luar Bandungrejosari bahkan luar Kota Malang untuk melihat dari dekat keberadaan TPS3R Basama. Serta belajar bagaimana mengelola sampah rumah tangga skala besar.
Pada hari Rabu tanggal 27 September 2023 TPS3R Basama kedatangan tamu dari W4C (Waste4Change) Jakarta yang didampingi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Bapak Budi, serta dari Bapeda Kota Malang Bapak Herutoto. Sedangkan pengurus TPS3R Basama yang hadir adalah Rusman Effendy (Ketua), Pak Yudi (Sekretaris), Kuswandi (Bendahara), Hariyanto, Ningtyas, Riono (Anggota).

Rusman Effendy ,menyapaikan kepada perwakilan dari W4C tentang keberadaan TPS3R Basama dalam mengelola sampah rumah tangga dengan prinsip 3R yaitu Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, dan Recycle berarti mengolah kembali (mendaur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Sampah yang masuk atau sampah yang telah diambil oleh petugas pengangkut sampah dipisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Untuk sampah organik dijadikan pupuk sedangkan sampah anorganik masih dipilah kembali sesuai dengan jenis sampahnya seperti kertas, plastik kresek, botol minuman dan lain sebagainya. Untuk saat ini nasabah TPS3R baru menjangkau 2 RW dari 13 RW yang ada di Kelurahan Bandungrejosari. Pemilahan masih dilakukan secara manual meski sudah ada alat konvayornya karena masih adanya keterbatasan tenaga kerja. TPS3R Basama juga dilengkapi alat pres sampah hidrolik dan mesin pencacah botol plastik.
Peninjauan ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi pemerintah untuk mensuport keberadaan TPS3R Basama dalam membantu mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPA Supit Urang.





Penulis : Harianto
Editor : Harianto 

Share:

Selasa, 12 September 2023

Menuju Pengelolaan TPS3R Basama Yang Lebih Baik

Dalam pengelolaan TPS3R Basama diperlukan terobosan-terobosan baru yang lebih berani untuk pengelolaan organisasi yang lebih profesional. TPS3R berdiri dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah sampah rumah tangga yang banyak sehingga diharapkan dengan pengelolaan sampah yang ada di TPS3R akan terjadi pengurangan sampah yang dikirim ke TPA Supit Urang. Pada tanggal 11 September 2023 pengurus TPS3R yang diwakili oleh Rusman Efendi Ketua TPS3R, Kuswandi (Bendahara), Wahyudi (Sekretaris) dan Hariyanto (Anggota) bertemu dengan perwakilan dari PT. Pinastika Bandu Semesta bertemu di Balai Pertemuan Kelurahan Bandungrejosari Malang untuk melakukan penjajakan kerja sama dalam menangani permasalahan sampah yang ada di Kelurahan Bandungrejosari.

Penjajakan kerja sama ini dihadiri oleh Kurniawan, Nanang, inge perwakilan dari PT. Pinastika Bandu Semesta. Dari TPS3R diwakili oleh pengurus TPS3R Rusman Efendi, Kuswandi, Wahyudi dan Hariyanto. sedangkan dari Kelurahan adalah Dani Maroe Beni Lurah Bandungrejosari, dan Sekretaris Lurah, serta dari DLH Kota Malang dihadiri oleh Bpk. Budi. Dengan kerja sama ini diharapkan permasalahan sampah yang besar dapat dikelola dengan lebih baik lagi.
Dengan penduduk kelurahan Bandungrejosari yang mencapai 31 ribu jiwa, begitu besar pula sampah yang dihasilkan oleh masyarakat bisa mencapai 21 ribu ton setiap harinya. Sementara TPS3R masih mengelola sampah di 2 RW. Diperlukan alih teknologi dan konsep pengelolaan dalam penanganan sampah rumah tangga. Untuk diperlukan kesamaan visi dan tujuan antara masyarakat penghasil sampah rumah tangga dengan pemerintah kelurahan, DLH dan pengurus TPS3R. Diperlukan perhitungan yang tepat dalam menentukan iuran sampah dari warga Bandungrejosari.
Dengan tujuan yang baik dan kesadaran masyarakat yang baik maka TPS3R akan dapat menjalankan tugasnya dengan baik pula.


Penulis : Hariyanto
Editor : Hariyanto
Share:

Rabu, 25 Oktober 2017

Memakan sampah organik dengan Teknologi Biodigester

Sampah organik dan anorganik yang dihasilkan dari rumah tangga yang ada di RW 03, 07 dan 13 Kelurahan Bandungrejosari sangat signifikan kenaikannya setiap hari. Sehingga daya tampung kontainer tidak bisa mencukupi untuk diangkut ke TPA Supit Urang, apalagi jumlah kontainer yang disediakan pemerintah Kota Malang hanya 1 untuk menampung sampah rumah tangga dari 3 RW tersebut. Untuk itu keberadaan TPS 3R yang dikelola masyarakat dalam wadah KSM Basama sangatlah strategis untuk mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke TPA Supit Urang. Sampah adalah material sisa suatu aktifitas yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Untuk sampah organik yang akan diolah menjadi pupuk diperlukan sebuah teknologi yang ramah lingkungan. Saat ini sudah dikembangkan sebuah teknologi Biodigester untuk menjadi sampah organik yaitu sisa makanan dan sisa masak. BIODIGESTER adalah alat yang digunakan untuk mengolah sampah/limbah organik dengan cara fermentasi anaerob (tanpa oksigen). Penerapan teknologi BIODIGESTER perlu dilakukan di TPS 3R untuk mengurangi sampah yang dikirim ke TPA Supit Urang. Sampah organik bisa digunakan pada pembuatan pupuk organik.berguna bagi pemberian zat hara tanaman. Pupuk hasil Biodigester dapat dimanfaatkan untuk tanaman-tanaman organik yang dikelola warga.
Beberapa teknologi Biodigester yang sudah diuji coba yaitu :
1. Fixed-domed (Kubah tertutup).
2. Floating drum (Drum mengambang).
3. Puxin digester.

Sebuah reaktor biogas tipe kubah tetap terdiri dari digester tertutup berbentuk kubah dengan pipa gas yang kaku dan dilengkapi dengan lubang perpindahan substrat atau biasa disebut tangki kompensasi. Gas akan terkumpul di bagian atas digester. Ketika produksi gas dimulai, slurry (bahan baku berbentuk seperti bubur) dipindahkan ke dalam tangki kompensasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Tekanan gas akan meningkat jika volume gas yang tersimpan bertambah. Hal ini ditandai dengan perbedaan ketinggian antara slurry di dalam digester tangki kompensas. Jika ada sedikit gas di gasholder (tabung gas), maka tekanan gas rendah.



Gambar 1. Digester biogas tipe kubah tetap Fixed dome digester 1. Mixing tank with inlet pipe. 
2. Gasholder. 3. Digester. 4. Compensation tank. 5. Gas pipe.

Keuntungan dari reaktor kubah tetap adalah biaya konstruksi lebih murah daripada menggunakan reactor terapung karena tidak memiliki bagian yang bergerak menggunakan besi yang tentunya harganya relatif lebih mahal dan perawatannya lebih mudah. Sementara itu, kerugian dari reaktor ini adalah mudah retak apabila terjadi gempa bumi dan sulit untuk diperbaiki jika bocor. Reaktor tipe ini juga mempunyai pori-pori agak besar sehingga gas mudah bocor.

Reaktor biogas tipe Floating-drum (drum mengapung) terdiri dari digester bawah tanah dan tabung gas diatasnya yang dapat bergerak naik turun seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Gas dikumpulkan pada tabung gas, yang dapat naik atau turun, sesuai dengan jumlah gas yang tersimpan. Tabung gas dijaga supaya tetap tegak dan tidak miring menggunakan struktur kerangka yang berisi air (water jacket). Jika kadar gas di digester bertambah, maka tabung gas akan tertekan sehingga bergerak naik. Namun, jika kadar gas berkurang, maka tabung gas tersebut akan bergerak turun.



Gambar 2. Digester biogas tipe drum mengapung (Floating drum digester) 1. Mixing tank with inlet pipe. 2. Digester. 3. Compensation tank. 4. Gasholder. 5. Water jacket. 6. Gas pipe.

Keuntungan dari reaktor ini (floating drum) adalah dapat dilihat secara langsung volume gas yang tersimpan pada drum karena pergerakannya. Akibat tempat penyimpanan yang terapung sehingga tekanan gas konstan. Sementara itu, kerugiannya adalah biaya material konstruksi dari drum lebih mahal. Faktor korosi pada drum juga menjadi masalah sehingga bagian pengumpul gas pada reaktor ini memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan dengan menggunakan tipe kubah tetap.

Digester biogas Puxin adalah biogas digester dengan tekanan hidrolik. Digester ini terdiri dari tangki fermentasi yang dibangun dengan beton. Sebuah tabung gas dibuat dari serat gelas yang diperkuat plastik dan penutup outlet (saluran pembuangan) digester dibuat dari serat gelas yang diperkuat plastik atau beton. Tabung gas ini dipasang di atas digester. Tabung gas dan digester ditutup dengan air, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.



Gambar 3. Puxin digester 1. Mixing tank with inlet pipe. 2. Digester. 3. Compensation tank. 
4. Gasholder. 5. Gas pipe.

Jika salah satu teknologi ini diterapkan didalam TPS 3R yang ada di Kelurahan Bandungrejosari terutama di RW 03, 07 dan 13 maka volume sampah yang dibuang ke TPA Supit Urang akan banyak berkurang, disamping itu hasil dari proses Biodigester yang berupa pupuk organik ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk dgunakan pada tanaman-tanaman organik.

Sumber Pustaka :
Pengertian Biogas, Manfaat, Cara Membuat, Digester, Reaktor, Bahan Baku, Sumber, Potensi Energi Alternatif di Ghana

Jenis-jenis Reaktor Biogas (Digester)
Share:

Selasa, 24 November 2015

Inilah Peraih Penghargaan Adhipura 2015



Abah Anton usai Menerima Penghargaan Adhipura berpose bersama 
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar memberikan penghargaan Adipura bagi pemerintah kota dan kabupaten serta Proper kepada perusahaan di Hotel Bidakara Jakarta, Senin (23/11/15).
Kota Surabaya seperti telah diprediksi sebelumnya, meraih penghargaan Adhipura Kencana disusul Kota Balikpapan dan Kota Kendari Sulawesi Tenggara (kategori Kota Besar dan Sedang). "Tahun lalu Adhipura diberikan kepada 15 kota, namun tahun ini lebih spesifik" jelas Menteri KLHK Siti Nurbaya.

Share:

Minggu, 01 November 2015

Malang KIM Awards 2015

Malang KIM Awards 2015 Plaza Merjosari 
Setelah melampaui tata cara dan administrasi kegiatan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), Akhirnya KIM Tlogomas Kelurahan Tlogomas yang mendapatkan posisi 1 disusul oleh KIM Cenderawasih Kelurahan Kasin dan KIM Purwoagung Kelurahan Purwantoro menempati posisi 2 dan 3. Penyematan penghargaan ini dilakukan pada Sabtu (31/10) di Plaza Merjosari Kelurahan Merjosari Kota Malang oleh Pemerintah Kota Malang. 
KIM Tlogomas Kel . Tlogomas 
Pada sore sebelumnya, 3 (tiga) KIM ini melaksanakan uji trampil dan uji materi yang di pandu oleh Bidang SKDI Dinas Kominfo Kota Malang. Dimana kegiatannya dimulai dari penampilan yel-yel antar KIM, pengenalan materi kegiatan KIM, asah tampil Blog lewat majalah dinding, menjawab pertanyaan dari dewan juri dan diakhiri dengan peragaan fragmen dalam unjuk kebolehan memfasilitasi masyarakat untuk melek informasi. 
KIM Cenderawasih ... fully support with Bu Lurah dan Ketua KIM Cenderawasih

Keberhasilan KIM Tlogomas tidak terlepas dari usaha mengubah paradigma KIM lewat bedah potensi wilayah oleh Kabid SKDI Dnas Kominfo Kota Malang. Dan patut diacungi jempol bahwa kegiatan pembinaan KIM di Malang telah mengubah wadah dan wajah dasar Kelompok Informasi Masyarakat lewat pembinaan terstruktur. 
Selain keberhasilan paradigma, lahirnya Kelompok Informasi Masyarakat baru (KIM Tlogomas Kel Tlogomas, KIM Kanuruhan Kel. Dinoyo, KIM Kendhang Arema Kel. Kedung Kandhang, KIM Parseh Jaya Kel. Bumiayu, KIM OBAMA Kel. Bareng, KIM Kartika Kel. Pisang Candi) membawa dampak munculnya regenerasi pada KIM Cenderawasih Kel Kasin, KIM Purwoagung Kel Purwantoro, KIM Anugerah Kel Lesanpuro dan KIM Lestari Kel. Tunjungsekar. 
Sedangkan KIM BIJAK Kel Bandungrejosari Kec Sukun pada even perhargaan ini mendapatkan penghargaan saja. Terlepas dari tidak tercantumnya pada lomba asah tampil dan trampil, Ketua KIM BIJAK Drs Moch Djaelani mengaku senang, sebab dengan menjadi Juara 1 Tingkat Propinsi pada Lomba Cerdik Cermat dan Komunikatif tahun 2013 silam di Sumenep mewakili Kota Malang telah melahirkan calon calon baru yang akan mewaikili Kota Malang di tahun mendatang. Dan berharap KIM Tlogomas dapat meraih sebagai Juara 1 Tingkat Propinsi pada LCCK 2017. "Sebab kalau sampai tidak juara 1, berarti penghargaan terbaik tahun ini menjadi sia-sia" demikian lanjut beliau. 
Selamat atas penghargaan terbaik di KOta Malang 2015
Untuk itu perlu kembali menata kembali organisasi kemasyarakatan (LK) tingkat Kelurahan, agar dapat menjadi motor penggerak masyarakat. Khususnya dalam rangka mempermudah memperoleh akses informasi, bukan saja menjadi yang terbaik. Inilah tantangan bagi semua. Selamat bagi yang meraih penghargaan. 
Jur/2015


Share:

Kamis, 30 Oktober 2014

MENUJU KOTA TANPA PERMUKIMAN KUMUH

Salah satu butir Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 III adalah mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh pada 2019. Upayanya adalah pemenuhan kebutuhan hunian dan peningkatan kualitas hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung.
Dirjen Cipta Karya, Imam S Ernawi mengatakan, hal tersebut menjadi indikator pencapaian Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dengan sasaran umum untuk memenuhi ketersediaan infrastruktur dasar dan Standar Pelayanan Minimum (SPM).
Imam menyebut tiga indikator yang dicanangkan yaitu, pertama, berkurangnya proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan permukiman tidak layak menjadi 0%. Kedua, meningkatnya akses penduduk terhadap air minum layak menjadi 100%. Ketiga, meningkatnya akses sanitasi menjadi 100%.
Imam menjelaskan, dua penanganan dilaksanakan untuk mengurangi permukiman kumuh dengan skala berat. Pertama, pada permukiman di atas tanah illegal (squatter) harus dengan merelokasi ke Rusunawa yang sudah dibangun. Kedua, pada permukiman kumuh di atas tanah legal (slum area) dengan menerapkan program peningkatan kualitas lingkungan permukimannya seperti yang diterapkan dalam program Kampung Improvement Program (KIP) untuk miskin perkotaan (miskot).
Ia mengatakan, saat ini capaian kita hingga 2014 adalah 12% atau menyentuh 7,2 juta KK di Indonesia. Untuk menghabiskan hingga 0%, diperkirakan kebutuhan dana sekitar Rp 22 triliun.
Menurut Imam, untuk saat ini Ditjen Cipta Karya telah menetapkan desain delivery program dalam lima klaster, yaitu :
1. Klaster A menyasar 94 kabupaten/kota strategis nasional yang menjadi Pusat Kegiatan Nasional, Pusat Kegiatan Strategis Nasional, Kawasan Strategis Nasional, MP3EI dan Kawasan Perhatian Investasi (KPI). Kabupaten/kota tersebut memiliki Perda RTRW dan Perda Bangunan Gedung.
2.Klaster B ada 82 kabupaten/kota strategis nasional yang hanya memiliki Perda RTRW.
3.Klaster C adalah kabupaten/kota yang memiliki komitmen, pedoman rencana, dan program yang berkualitas untuk pemenuhan SPM di daerah.
4.Klaster D disebutkan pemberdayaan masyarakat di bidang Cipta Karya yang bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan di perkotaan dan perdesaan.
5.Klaster E dibuka kemungkinan program inovasi baru, program yang diusulkan oleh daerah/stakeholder secara kompetitif dan selektif, maupun program yang ditujukan untuk memfasilitasi daerah berprestasi.
                  "Pada 2015 nanti, dari sekitar 330 kabupaten/kota yang mendapatkan bantuan program karena memiliki SPM bisa berkurang separuhnya karena sikap pasif mereka," tukasnya.
Sebagai percepatan program, Kementrian Pekerjaan Umum membuka akses terhadap program-program kreatif dan inovatif yang dikreasikan oleh pemerintah daerah, komunitas atau kelompokmasyarakat yang mendukung tearget 100% akses aor minum yang layak, 0% kawasan kumuh dan 100% akses sanitasi
Program-program yang dapat menstumulan peningkatan kualitas permukiman kumuh melalui pengembangan infrastruktur Cipta Karya, baik skala komunitas maupun skala kawasan.

Kepada Siapa Program ditawarkan ???.
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum, mengajak Pemerintah Daerah, Kelompok Masyarakat, Praktisi, Akademisi, serta Stakeholder terkait lainnya untuk menginisiasi program kreatif dan inovatif kumuh sekaligus merancang program penanganan permukiman kumuh didaerahnya













Apa yang dimaksud permukiman kumuh ???.

Data Permukiman Kumuh terdapat di 3201 Kawasan Kumuh; atau di 415 Kabupaten/Kota ; dengan luasan sekitar 34.473 Ha; atau atau 34.4 juta jiwa.

Bagaimana pola penanganan permukiman kumuh ???

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 TAhun 2011 pola penanganan permukiman kumuh dilaksanakan melalui :

















































































Sumber : Kementrian PU
Share:

Minggu, 14 September 2014

Bahan Bakar dari sampah .. ide kreatif

Ola laaaaa . . . Luar Biasa ... marbeles (kata si Jarjit). 
Satu lagi inovasi dan kreatifitas masyarakat Indonesia mencoba mengurai persoalan sampah. Kali ini datang dari seorang pengepul sampah plastik di Bali. Beliau ini mencoba mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar, dan hebatnya dari satu 1 kg plastik dapat menghasilkan 1 liter plastik. Ia adalah Ida Bagus Ketut Atmaja , yang berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar. 
Ide pengolahan sampah ini bermula dari ide masyarakat Korea yang mampu mengubah sampah  plastik menjadi solar. Dan alatnyapun ia tidak tahu habis berapa banyak. Namun terpenting adalah keberhasilannya, walaupun bahan bakar yang diperopeh dengan cara menyuling ini masih bercampur antara Solar, bensin dan minyak tanahnya. Ia yang warga Mengwi Kabupaten Badung Denpasar ini masih memerlukan uji tambahan agar bisa menghasilkan bahan bakar murni. 
Lain halnya yang pernah diujicobakan oleh Tri Handoko bersama anak didiknya di SMK 3 Madiun 2010 lalu. Ia bahkan sudah mengkalkulasikan peralatan uji cobanya, sehingga di akhir tahun 2010 sudah berani mempresentasikan kepada khalayak. 
Dengan berbekal alat sederhana yakni memanfaatkan bekas tabung kemasan 3 Kg yang disulap menjadi tempat pembakaran limbah plastik. Nah di ujung tabung itu dilengkapi dengan alat destilasi atau penyulingan sederhana. 
Ketika limbah plastik dipanaskan akan meleleh dan menghasilkan uap. Uap inilah yang menjadi bahan bakar setelah sebelumnya didestilasi hingga menjadi cair. Dan alat ini bisa dibangun dari material bekas, disesuaikan dengan kemampuan pembuat dan kapasitas limbah yang akan di olah. Alat yang dipakai bisa berbiaya Rp 650.000,- hingga Rp 100.000.000,- tergantung kebutuhan. 

Hasil Uji Coba.

Hasil uji coba di lapangan menunjukkan bahwa okatan yang dihasilkan masih jauh dari oktan premium yang 87-87, yakni berada pada kisaran 84-85. Hingga perlu diadakan langkah operasional sebelum dapat dimasukkan ke pasar, malah lebih berguna apabila mendekati oktan Pertamax yang 91-92.
Namun tak urung kesulitanpun muncul saat akan dilanjutkan dengan langkah berikutnya. Dan inilah tantangannya, yaitu bahan baku sampah plastik inipun sulit. Sehingga sementara waktu bekerja sama dengan pemulung sampah. 
Tapi ide ini nyatanya harus ditangkap dengan upaya yang strategis , bukan untuk bersaing dengan Pertamina dalam rangka pasokan pasar. Namun lebih pada budaya menumbuhkembangkan energi terbarukan dan menganut pada kegiatan yang ramah lingkungan(green manufacturing). 


Disarikan dari Merdeka.com dan Apakhabardunia.com

Share:

KRPL . . menuju kader pangan Nusantara



Apa itu  Kawasan Rumah Pangan Lestari atau yang seringkali disingkat KRPL?
KRPL  adalah pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan, dalam suatu kawasan, untuk :
  1. Pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga;
  2. Peningkatan pendapatan keluarga;
  3. Meningkatkan kesejahteraan melalui partisipasi masyarakat.
Latar-belakang diadakannya Model KRPL ini adalah karena adanya 2 permasalahan, yaitu :
  1. Realisasi konsumsi masyarakat masih di bawah anjuran pemenuhan gizi;
  2. Perhatian terhadap pemanfaatan lahan pekarangan relatif masih terbatas.
Adapun tujuan pengembangan KRPL adalah :
  1. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari.
  2. Meningkatkan kemampuan keluarga & masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran, tanaman obat, ternak, ikan, pengolahan hasil dan kompos.
  3. Mengembangkan sumber benih / bibit untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan.
  4. Melestarikan tanaman pangan lokal untuk masa depan.
  5. Mengembangkan ekonomi produktif keluarga, hingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan menciptakan lingkungan hijau, bersih dan sehat secara mandiri.
Jadi, inti dari Model / Program KRPL ini adalah pemanfaatan pekarangan.  Di lingkungan pedesaan mungkin tidak ada masalah karena rata-rata keluarga mempunyai lahan pekarangan yang cukup.  Bagaimana dengan keluarga di perkotaan yang rata-rata berpekarangan sempit / bahkan tidak ada lahan pekarangannya? Tidak bisakah ikut melaksanakan program ini?
Jawabnya adalah BISA.  Ya, KRPL ini bisa juga diterapkan di lingkungan perkotaan yang rata-rata pemukiman padat, perumahan tipe sedang – kecil atau bahkan di rumah susun.

Lahan pekarangan yang terbatas atau sangat terbatas disiasati dengan penanaman model budidaya vertikultur , antara lain dengan menggunakan pipa pralon, bambu, kotak / kardus bekas, dll. 

Penggunaan kotak kayu, pipa pralon atau bambu utk VERTIKULTUR.

Selain itu pengembangan KRPL dapat pula menggunakan media lain, semisal cara verticultur atupun Tabulot (Tanaman buah dan sayur dalam satu pot). Dan bagusnya dapat ditempatkan dikantor atau pun ruang pertemuan yang ada space atau ruang terbuka.Beberapa contoh di bawah ini dapat menjadi referensi kegiatan. 
Tomat, terong dan Cabe dapat disatukan dalam satu pot
 Sumber ; Disarikan dari paparan media pertanian dan hasil uji petik di lapangan.

Share:

Kamis, 11 September 2014

TPS bermasalah lagi

TPS yang dibongkar per tgl 11 September 2014 jam 16.30

Kondisi TPS per tanggal 3 September 2014  jam 15.00 
Belum satu minggu sejak kesepakatan dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang, Ketua RW III, XII dan RW VII serta beberapa pengembang / Developer Perumahan ( Raflesia Regency, Cluster Sukun Pondok Indah, dan Draga Sukun Permai) berjalan rupanya telah menuai masalah baru. Masyarakat sekitar lapangan sepakbola Kemantren mempertanyakan tentang aktivitas pembangunan TPS baru dibelakang Lapangan Sepakbola dan pembangunan jalan masuk TPS yang memotong asset tanah lapang.
Hal ini disampaikan oleh Rusmanaji - selaku Ketua Karang Taruna Kelurahan Bandungrejosari didampingi pengurus lainnya (Gatot dan Cipung/Hadi Purwanto) dan tokoh masyarakat (Bp Moch Djaelani Radio Duta Suara dan mantan Ketua RW III Kemantren, Sdr Sih Wantjana Kader Lingkungan Kelurahan Bandungrejosari dan Sdr Ario Rachmono KIM BIJAK), saat menyampaikan keluhan warga kepada Lurah Bandungrejosari di Kantor Kelurahan. Selanjutnya beliau selaku Ketua Karang Taruna merasa perlu bertemu Bapak Lurah selaku wakil Pemearintah Kota Malang, dalam meneruskan aspirasi masyarakat. Utamanya terkait keluhan yang berkaitan dengan berkurangnya fasilitas umum/Lapangan Sepakbola Kemantren. Kalau tidak segera ditindak lanjuti belaiu khawatir asset Pemkot Malang ini akan menjadi Perumahan atau Fasilitas lain yang kemudian akan menggeser Fasilitas Olahraga dan Ruang Terbuka hijau satu-satunya di Kawasan ini.
kika Bp Zainul Amali,  Sih Wantjana,  Rusmanaji,  Moch Djaelani
Dalam penjelasannya Lurah Bandungrejosari Zainul Amali, S.Sos M.Si dengan piawai menyampaikan hasil  keputusan pemindahan TPS Kemantren ini adalah buah kesepakatan dari beberapa kali pertemuan yang difasilitasi oleh Panitia Relokasi TPS, dan sudah di dasarkan pada surat Lurah kepada seluruh LK (Lembaga Sosial Kemasyarakatan ) Kelurahan Bandungrejosari. Dan keputusan akhir yang dihadiri oleh pengembang, DKP, Dinas PUPPB, Ketua LPMK dan Ketua RW XIII, VII serta RW III pada Jumat 5 September 2014 di Ruang Rapat PKK Kelurahan Bandungrejosari adalah : 
a. Disepakati bahwa Lokasi TPS yang berada di Lokasi Utara PUSTU Kemantren akan dipindah ke bagian belakang Lapangan Sepakbola Kemantren, 
b. Pembangunan TPS baru akan dilaksanakan dan didanai sepenuhnya oelh Developer Graha Raflesia, 
c. Pembangunan fisik TPS baru akan dilaksanakan menunggu gambar konstruksi (DED) yang akan dilaksanakan oleh DKP Kota Malang, 
d. Akses jalan masuk dari jalan ke TPS akan dibangun dari kontribusi developer yang ada disekitar Kemantren, serta dipandu oleh Dinas PUPPB. Hal in idisebabkan alokasi dana kegiatan teknis Dinas PUPPB sudah tidak ada.
e. Mengingat pemindahan sampah dari lokasi Abd Jalil ke Lokasi TPS Kemantren memerlukan sarana motoris roda 3, maka beberapa pengembang sepakat untuk berkontribusi. Dari Cluster Sukun Pondok Indah dan Graha Sukun Permai bersedia menyumbang masing-masing satu motoris.
f. Agar Komitmen dari developer tidak menghambat proses relokasi , maka Motoris dari Graha Sukun Permai dan Cluster Sukun Pondok Indah akan diserahkan pada rabu, 10 September 2014.
Namun Pak Lurah juga menyayangkan beberapa pihak yang membuat pemindahan TPS menjadi tambah runyam, hal ini juga disampaikan beliau bahwa Fisik TPS Kemantren malah sudah dibongkar. Parahnya tidak diketahui siapa atau intitusi apa yang melakukan pembongkaran. Hal ini akan coba ditelusuri bersama dengan panitia, disertai aparat keamanan guna mendapatkan solusi terbaik. Serta mampu dilaksanakan bersama dengan masyarakat sekitar, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaaan relokasi. Dan dari hasil kesepakatan telah disetujui untuk :
1. Mengadakan Rapat Bersama dengan menghadirkan 13 RW di Kelurahan Bandungrejosari, LPMK dan pihak terkait pelaksanaan Relokasi TPS. Adapun waktunya segera, 
2. Sepakat bahwa TPS Abd Jalil memang harus dipindahkan diarea Kemantren yang akan ditempatkan di Tanah Fasum milik Pemkot Malang, 
3. Terkait dengan perlunya sarana prasarana motoris yang akan dipakai sebagai peralatan tambahan mengangkut gerabok sampak dari lokasi abd jalil ke Lokasi TPS Kemantren,
4. Bersepakat untuk mendukung hasil keputusan dan hasil musyawarah (yang akan diadakan di kemudian hari) walaupun secara ide pelaksanaan berbeda, 
5. Sanggup untuk memfasilitasi persoalan Relokasi TPS dengan sebesar-besarnya manfaat bagi masyarakat Kelurahan Bandungrejosari.
Peninjauan langsung ke lapangan oleh DKP, PUPPB, Lurah dan Panitia Relokasi TPS 03 September 2014
Rapat berakhir jan 11.30 WIB siang hari dengan memberikan kesempatan kepada Karang Taruna untuk dapat mensosialisasikan hasil pertemuan dengan Lurah Bandungrejosari. Dan berkaitan dengan adanya material yang sudah disediakan oleh salah satu CV , maka Bp Zainul Amali menyatakan (setelah berkoordinasi dengna Panitia Relokasi/Bp Ilham Sholeh MPd) untuk menghentikan sementara pengiriman dan pelaksanaan kegiatan pembangunan Jalan menuju TPS Kemantren.
Share:

Rabu, 10 September 2014

TPS bermasalah

Motor bantuan dari pengembang sudah tiba di Kantor Kelurahan Bandungrejsoari sore ini (10/9)
Persoalan tempat pembuangan sampah selalu menjadi persoalan pelik dan punya potensi menimbulkan gangguan dan gejolak sosial. Mulai bau yang menyengat, pandangan buruk, sampai persoalan harga diri selalu ada disetiap komunitas. Demikian yang dialami oleh lingkungan Abd Jalil Kemantren Gg III, dimana lokasi TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) berdekatan dengan Masjid Firdaus, TK ABA dan Balai RW III. Selain itu letaknya yang berada di pintu masuk RW VIII (Sukun Pondok Indah ) dan RW III Kemantren pun menjadi salah satu alasan. 
Keberadaan TPS pengganti pun sebenarnya telah dialokasikan di sebelah PUSTU (Puskesmas Pembantu) Kemantren yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari TPS Abd Jalil. Namun dikarenakan lokasinya yang menanjak, dirasa cukup menyulitkan penarik sampah, sehingga sampai dengan pertengahan tahun 2014 belum pernah dimanfaatkan. Sementara lokasi yang ada sekarang masih menempati tanah yasan, dan pemilik tanah sudah mengajukan untuk pemindahan lokasi. Dan atas dasar kesepakatan telah dibentuk Panitia Relokasi TPS yang diketuai oleh Bp Ilham Sholeh MPd yang juga Ketua RW III.
TPS eksisting di sebelah PUSTU 
Dari hasil kesepakatan akhir pada hari Jum'at (7/9)yang dihadiri oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang, Ketua RW VII, Ketua RW XIII, delegasi 5 Pengembang/Developer telah disepakati untuk membagi kewenangan dan berkontribusi dalam rangka Relokasi TPS. Acara yang difasilitasi oleh Lurah Bandungrejosari telah mengambil kesepakatan :
1. Pemindahan Lokasi akan ditempatkan di belakang Lapangan Sepakbola Kemantren,
2. Berkaitan dengan pemindahan Lokasi
TPS eksisting (mengingat lokasi TPS yang ada berdekatan dengan PUSTU dan di depan Perumahan Rafflesia) maka Perumahan Rafflesia akan membangunkan TPS baru,
3. Sebagai kelengkapan pemindahan Gerobak Sampah dari jl Abd Jalil, maka Dev. Cluster Sukun Pondok Indah akan menyumbang 1 (satu) buah motor roda tiga, dan Graha Sukun Permai akan menyumbangkan 1 (satu) motor roda tiga pula,
4. Jalan menuju TPS akan dibangun oleh beberapa developer, mengingat Dinas PU tidak bisa menganggarkan pada tahun anggaran 2014,
Lokasi TPS lama di depan  Perumahan Graha Rafflesia
5. Dinas Kebersihan dan Pertamanan akan mengelola bersama dengan Panitia mekanisme penempatan kontainer sampah dan kebersihan site.
Sebagai hasil kesepakatan, pada siang hari telah datang 1 (satu) motor Happy dari Cluster Sukun Pondok Indah, sedangkan Graha Sukun Permai telah mengirimkan dana pembelian motor pada Ketua Panitia Relokasi TPS. Sedangkan Graha Rafflesia pada sekitar jam 16.00 telah mendatangkan material pembangunan TPS Relokasi.

    

Share:

Kamis, 21 Agustus 2014

Kreatif Lingkungan

Rekapitulasi nilai 
Sebagai rangkaian pesta peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 69, pada Kamis (21/8) berlangsung Penilaian Lomba Lingkungan Sehat. Mengambil lokasi 10 RT di wilayah hukum RW V Kelurahan Bandungrejosari, berlangsung penilaian lingkungan bersih, indah dan nyaman. 
Antusiasme warga saat jur lomba Kebersihan Lingkungan berkeliling bersama Ketua RW V 
Dalam keterangannya, Ketua RW V Bapak Kusnanto yang didampingi oleh Panpel HUT I ke 69 RW V menyampaikan, bahwa maksud kegiatan ini adalah sebagai wujud partisipatif kepedulian masyarakat dalam upaya mewujudkan Lingkungan Yang Bersih dan Hijau. Bersih diartikan sebagai kemudahan dalam berkegiatan sehari-hari, juga tetap antusias dalam peran serta dan bersosialisasi aktif dalam proses pembangunan Kelurahan. Hal ini ditampakkan beliau saat melintas di Kepuh Gg 2 yang merupakan wilayah RT.02, sudah dimulai kegiatan pembangunan gorong-gorong bersumber dana dari Propinsi Jawa Timur senilai 190 juta. Disamping itu juga revitalisasi gorong di RT.03 (Kepuh Gg 5) dan beberapa wilayah yang total anggarannya hampir 480 juta. Ditambah dengan aokasi APBD pada Dana Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Kelurahan (DPMK) Bandungrejosari senilai 24 juta. 
Patut disyukuri juga, bahwa di masa datang beberapa kegiatan sudah masuk proposalnya dan akan dilaksanakan di tahun depan. Salah satunya adalah pembangunan aspal hotmik di lingkungan RT.07 (jalan poros kampung Kepuh Gg 10). Juga rasa syukur atas melimpahnya pembangunan di wilayah Kepuh, karena rangkaian kegiatan Peringatan HUT RI ke 69 amat diminati oleh warganya. Mulai dari Lomba Bulutangkis, Lomba Volley, Karnaval, Lomba administrasi PKK RT serta Lomba Lingkungan Bersih. Dan akhir kegiatan akan dilaksanakan pada 24 Agustus 2014 dengan acara Gerak Jalan dan mancing mania disekitar Balai RW V. Serta ditutup dengan Hala Bi Halal warga dan Pemuka/ Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama. 
Sang Pelopor Lingkungan Indah, Bersih dan Hijau 
Panen sayuran bersama Pak Kusnanto 
Sang Kreator dan berani tampil beda
 Dalam penilaian Lomba Kebersihan yang berlangsung meriah, karena harapan yang muncul adalah mendapatkan nilai tertinggi. Mulai dari presentasi, kehadiran bersama tim Juri, sampai pada wawancara yang penuh canda bersama Ketua RW V. Hal ini sangat memudahkan dalam penilaian, yang disepakati oleh Tim Juri dengan kriteria Indah, Bersih dan Hijau. Dan kriteria tambahan adalah partisipasi warga serta inovasi krestif. Hal ini membuat nominator nilai tertinggi yang tahun lalu di capai oleh RT.01 (Kepuh Gg 2) harus bergeser kepada lingkungan yang baru. 
Hal ini dinilai wajar, mengingat bahwa tingkatan partisipasi warga (sebagaimana disampaikan Ketua RW V) secara umum sangat jauh berbeda dari tahun ke tahun. Disamping itu, selama 3 tahun terakhir peringatan HUT RI tidak pernah dirayakan secara meriah dikarenakan bersamaan dengan berlangsungnya bulan Ramadhan. 

Adapun hasil penilaian sore itu akan diumumkan secara terbuka pada Acara Gerak Jalan hari minggu 24 Agustus 2014. Bertindak sebagai juri adalah bp Sih Wantjana dari kader Lingkungan dan Bp Ario Rachmono dari KIM BIJAK. 
wujud kepedulian warga lewat aksi nyata lingkungan sehat dan bernilai ekonomis 
 


Share:

Pengunjung

Categories

Hallo Bandungrejosari

Hippam News

Kalimat BIJAK

Untuk sukses, Anda harus menemukan sesuatu sebagai pegangan, sesuatu untuk memotivasi Anda, sesuatu untuk menginspirasi Anda.

Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan sukses.

Definition List

3R
3R singkatan dari reuse, reduce, dan recycle.
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Recycle berarti mengolah kembali (mendaur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

ADINDA
Adinda singkatan dari :
Akses informasi
Diskusi
Implementasi
Networkling
Diseminasi informasi
Aspirasi


Pengikut

Theme Support